Pengaruh ISIS
Bagi Mahasiswa Uinsa
Islamic State of Irak and Syiria (ISIS) yang
merupakan kelompok kekuatan militer di irak dan Syuriah yang muncul menjadi isu
internasional yang menggemparkan dunia. Organisasi ini di pimpin oleh Abu Bakar Al Baghdadi yang terbentuk pada tahun 2013
dan memiliki ideology yang ekstrim. Gerakan ini sudah mulai berkembang di
Indonesia yang di tandai dengan deklarasi perekrutan masa yang di lakukan di
solo, bima dan daerah lain. Di perkirakan anggota ISIS di Indonesia mencapai
1000 orang.
Sebuah video di Youtube
yang berjudul 'Join the Ranks' berdurasi delapan menit yang mengajak warga
Indonesia untuk bergabung ke ISIS, dalam video tersebut seseorang yang menyebut
dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga
Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.
DR (HC) K.H. Hasyim Muzadi (Seorang tokoh Nahdlatul Ulama) mengatakan
bahwa video ajakan tersebut sangat mengancam kedaulatan Indonesia. Karena
ideologi isis yang sangat ekstrim dan isis juga ingin membentuk Negara
tersendiri. Di kutip dari kompasiana.com menyebutkan bahwa Ada beberapa
hal yang membuat gerakan ISIS tidak boleh dibiarkan bertumbuh kembang di
Indonesia yaitu:
1.
Idiologi ISIS sangat bertentangan dengan Pancasila
yang merupakan dasar dan falsafah hidup bangsa Indonesia
2.
ISIS bertentangan dengan UUD 1945
3.
ISIS sangat bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika.
Dan ada
beberapa faktor yang menyebabkan indonesia menjadi target dari perkembangan
ISIS ;
1.
Jumlah Muslim di Indonesia sangat mayoritas hal ini
menyebabkan Indonesia menjadi target untuk mengembangkan jaringan ISIS di
Indonesia.
2.
di Indonesia banyak muncul gerakan-gerakan radikal hal
ini bisa dilihat dari beberapa kasus-kasus kerusuhan yang kadang terjadi
bermotifkan SARA.
3.
beberapa warga Indonesia diduga menjadi dan bergabung
dengan kelompok ISIS di Suria mapun Irak dan tentu hal ini sangat berbahaya
jika mereka kembali ke tanah air dan berusaha merekrut anggota dengan
menanamkan idiologi yang dimiliki ISIS,
Oleh karena itu sangatlah tepat
untuk pemerintah Indonesia melarang pergerakan ISIS.
Untuk
mengantisipasi masuknya ISIS ke kampus-kampus berbasis islam, maka Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menerapkan system pengawasan melalui program
pondok pesantren yang di laksanakan pada hari selasa sampai dengan hari kamis,
dengan materi Aqidah dan Fiqih pada hari selasa dan kamis sedangkan mengaji
kitab kuning pada hari rabu, khusus bagi mahasiwa baru semester I dan II.
Di kutip Merdeka.com Di
kampus UINSA, tepatnya di Kampus II Gedung Syahida Inn, sempat diadakan
kegiatan para pendukung ISIS. Sementara pihak kampus, tidak tahu jika gedung
miliknya, yang biasa disewakan untuk kegiatan itu, ternyata digunakan untuk
acara deklarasi kelompok radikal pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi tersebut.
Karena itu, penanaman ideologi Islam yang Rahmatan Lil Alamin melalui
materi-materi kuliah, menjadi penting bagi mahasiswa dan harus ditanamkan sejak
dini.
Setelah kejaidan
itu para mahasiswa UINSA Surabaya, juga bakal mendapat pengawasan ketat dari
pihak kampus. Seluruh kegiatan, khususnya forum-forum diskusi akan mendapat
pengawasan khusus. Pengawasan tersebut bertujuan agar materi-materi yang di
terima oleh mahasiswa tidak ada yang mengandung ISIS. Walau pihak kampus
melakukan pengawasan tetapi tidak membatasi para mahasiswanya untuk
berorganisasi atau melakuka kegiata lain.
Melalui
kegiatan ini para mahsiswa UINSA di harapkan bisa terhindar dari ajaran radikal
ini, dan bisa menjadikan para mahasiwa UiNSA bisa menjadi insan manusia yang
berguna bagi bangsa Indonesia dan khususnya untuk kampus UINSA.