Senin, 10 November 2014

Pengaruh ISIS Bagi Mahasiswa Uinsa
Islamic  State of Irak and Syiria (ISIS) yang merupakan kelompok kekuatan militer di irak dan Syuriah yang muncul menjadi isu internasional yang menggemparkan dunia. Organisasi ini di pimpin oleh Abu Bakar Al Baghdadi yang terbentuk pada tahun 2013 dan memiliki ideology yang ekstrim. Gerakan ini sudah mulai berkembang di Indonesia yang di tandai dengan deklarasi perekrutan masa yang di lakukan di solo, bima dan daerah lain. Di perkirakan anggota ISIS di Indonesia mencapai 1000 orang.
Sebuah video di Youtube yang berjudul 'Join the Ranks'  berdurasi delapan menit yang mengajak warga Indonesia untuk bergabung ke ISIS, dalam video tersebut seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.

DR (HC) K.H. Hasyim Muzadi (Seorang tokoh Nahdlatul Ulama) mengatakan bahwa video ajakan tersebut sangat mengancam kedaulatan Indonesia. Karena ideologi isis yang sangat ekstrim dan isis juga ingin membentuk Negara tersendiri. Di kutip dari kompasiana.com menyebutkan bahwa Ada beberapa hal yang membuat gerakan ISIS tidak boleh dibiarkan bertumbuh kembang di Indonesia yaitu:
1.      Idiologi ISIS sangat bertentangan dengan Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah hidup bangsa Indonesia
2.      ISIS bertentangan dengan UUD 1945
3.      ISIS sangat bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika.
Dan ada beberapa faktor yang menyebabkan indonesia menjadi target dari perkembangan ISIS ;
1.      Jumlah Muslim di Indonesia sangat mayoritas hal ini menyebabkan Indonesia menjadi target untuk mengembangkan jaringan ISIS di Indonesia.
2.      di Indonesia banyak muncul gerakan-gerakan radikal hal ini bisa dilihat dari beberapa kasus-kasus kerusuhan yang kadang terjadi bermotifkan SARA.
3.      beberapa warga Indonesia diduga menjadi dan bergabung dengan kelompok ISIS di Suria mapun Irak dan tentu hal ini sangat berbahaya jika mereka kembali ke tanah air dan berusaha merekrut anggota dengan menanamkan idiologi yang dimiliki ISIS,
Oleh karena itu sangatlah tepat untuk pemerintah Indonesia melarang pergerakan ISIS.
Untuk mengantisipasi masuknya ISIS ke kampus-kampus berbasis islam, maka Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menerapkan system pengawasan melalui program pondok pesantren yang di laksanakan pada hari selasa sampai dengan hari kamis, dengan materi Aqidah dan Fiqih pada hari selasa dan kamis sedangkan mengaji kitab kuning pada hari rabu, khusus bagi mahasiwa baru semester I dan II.
Di kutip Merdeka.com Di kampus UINSA, tepatnya di Kampus II Gedung Syahida Inn, sempat diadakan kegiatan para pendukung ISIS. Sementara pihak kampus, tidak tahu jika gedung miliknya, yang biasa disewakan untuk kegiatan itu, ternyata digunakan untuk acara deklarasi kelompok radikal pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi tersebut. Karena itu, penanaman ideologi Islam yang Rahmatan Lil Alamin melalui materi-materi kuliah, menjadi penting bagi mahasiswa dan harus ditanamkan sejak dini.
Setelah kejaidan itu para mahasiswa UINSA Surabaya, juga bakal mendapat pengawasan ketat dari pihak kampus. Seluruh kegiatan, khususnya forum-forum diskusi akan mendapat pengawasan khusus. Pengawasan tersebut bertujuan agar materi-materi yang di terima oleh mahasiswa tidak ada yang mengandung ISIS. Walau pihak kampus melakukan pengawasan tetapi tidak membatasi para mahasiswanya untuk berorganisasi atau melakuka kegiata lain.
Melalui kegiatan ini para mahsiswa UINSA di harapkan bisa terhindar dari ajaran radikal ini, dan bisa menjadikan para mahasiwa UiNSA bisa menjadi insan manusia yang berguna bagi bangsa Indonesia dan khususnya untuk kampus UINSA.